Camera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRiSE) yang ada pada Mars Reconaissance Orbiter (MRO) berhasil menangkap citra guratan pada kawah curam di Mars.
Para ilmuwan mempercayai, guratan tersebut merupakan tanda keberadaan air yang mengalir layaknya sungai.
"Ini adalah air masa kini, bukan yang terdapat di masa lalu," kata Alfred McEwen, pakar ilmu keplanetan dari University of Arizona yang terlibat penelitian ini.
Ia mengatakannya dalam konferensi pers yang diadakan NASA. "Penjelasan paling masuk akal dari hasil observasi sejauh ini adalah aliran air asin," sambung McEwen.
Meski demikian, ia buru-buru menegaskan bahwa hasil observasi yang dipublikasikan hari ini di jurnal Science ini bukanlah bukti keberadaan aliran air secara langsung. Meski demikian, alternatif penjelasan selain air mengalir masih belum ada.
"Membandingkan dengan Bumi, sulit menjelaskan bahwa guratan terbentuk dari aliran zat lain.
Pertanyaannya adalah, apakah ini terjadi di Mars, dan bila ya, mengapa hanya di tempat tertentu," jelas Richard Zurek, pimpinan proyek MRO dari Jet Propulsion Laboratory NASA.
McEwen menjelaskan, dari guratan yang ditinggalkan, tampak bahwa air yang mengalir memiliki kekentalan yang tinggi, membuatnya lebih mirip dengan aliran sirup.
Namun, McEwen menuturkan, "Kami belum tahu salinitas atau keasinan dari air yang mengalir itu."
Guratan-guratan itu merupakan guratan musiman yang terbentuk di musim panas membuat penampakan gelap dan seolah menghilang di musim dingin.
Guratan sudah ditemukan di 7 lokasi dan kemungkinan di 20 lokasi lainnya lagi. Salah satunya ada di sekitar kawah Newton.
Setiap lokasi penemuan kurang lebih memiliki 1000 guratan yang jika dilihat berbentuk seperti jari.
Lisa M Pratt, pakar biogeokimia dari Indiana Univerity mengatakan, guratan yang ditemukan bisa berpotensi menjadi tempat tinggal makhluk hidup, jika memang ada.
Di Bumi, mikroba bisa hidup di air asin yang tak pernah membeku, atau bahkan bisa mengalami dormansi di air beku.
"Ini sangat spekulatif karena kita tidak tahu apakah ada organisme di sana, atau apakah pernah ada sebelumnya," kata Pratt seperti dikutip the New York Times hari ini.
Guratan-guratan pada kawah Mars itu pertama kali terobservasi oleh pelajar University of Arizona, Lujendra Ojha. Ia tengah mempelajari perubahan kecil yang ada di planet Mars ketika akhirnya menemukan struktur guratan tersebut.
"Saya bingung saat pertama kali melihatnya dalam gambar setelah saya memproses dengan algaritma," kata Ojha.
"Tapi kami akhirnya sadar bahwa guratan itu ialah struktur berbeda dari yang ditemukan sebelumnya. Kami melihat bahwa ini struktur musiman dan bisa tumbuh hingga 200 meter dalam 2 bulan," sambung Ojha.
Konfirmasi struktur guratan yang tampak gelap dengan Compact Reconaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM) memang tak menunjukkan tanda keberadaan aliran air secara langsung.
Tapi, ini tak menutup kemungkinan adanya aliran air yang cepat kering atau hanya dalam jumlah sedikit di bagian sub permukaan.
Menjelaskan penampakan guratan yang gelap dan kemampuannya berubah menjadi terang, McEwen mengatakan, "Guratan tampak gelap bukan karena aliran air yang basah. Aliran air asin bisa menyusun kembali butiran-butiran atau mengubah kekasaran permukaan sehingga tampak gelap. Bagaimana guratan tampak terang lagi saat temperatur turun, belum ada penjelasan."
McEwen mengatakan, "Ini masih misteri saat ini. Tapi saya pikir ini misteri yang bisa dipecahkan dengan penelitian lebih lanjut."
Sumber :
kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar